Direwolf: Menghidupkan Kembali Serigala Besar yang Sudah Punah

Ghost Game of Thrones

indranila
- Di serial TV A Game of Thrones, ada hewan jenis serigala besar yang disebut dire wolf. Hewan ini merupakan simbol keluarga Stark, penguasa utara.

Dire wolf ini digambarkan sebagai serigala yang sangat besar, dengan karakter yang ganas, cerdas dan setia. Para penduduk Westeros menganggap hewan ini sudah punah karena jarang terlihat berkeliaran di bagian selatan The Wall.

Namun, pada episode pertama "Winter is Coming", lima anak dire wolf ditemukan di dekat Winterfell, di dekat mayat induk mereka yang sudah mati. Kelima anak serigala itu masing-masing diadopsi oleh lima anak Eddard Stark. Beberapa waktu kemudian, anak serigala keenam juga ditemukan, yang kemudian diadopsi oleh, Jon Snow.

Di dunia nyata, dire wolf ini benar-benar (pernah) ada. Serigala dengan nama spesies Aenocyon dirus ini pernah hidup pada zaman es di benua Amerika. Serigala mengerikan ini mengalami kepunahan sekitar 10 ribu tahun yang lalu, bersama dengan sebagian besar jenis mamalia megafauna lain yang hidup pada masa pertengahan dan akhir masa Pleistosen. Tak ada yang tahu penyebabnya dengan pasti, tetapi kemungkinan besar akibat perubahan iklim ditambah kedatangan manusia.

Baru-baru ini ada sebuah lembaga ilmu pengetahuan yang bernama Colossal Bioscience, yang mempunyai misi menghidupkan kembali spesies yang telah punah, seperti serigala besar (dire wolf), mammoth berbulu, dan harimau Tasmania.



Para ilmuwan ini berhasil merekonstruksi genom dire wolf dari potongan-potongan DNA fosil. Hasil rekonstruksi ini kemudian dijadikan acuan untuk "mengedit" DNA serigala abu-abu modern menjadi mirip dengan DNA si dire wolf. DNA serigala abu-abu yang sudah diedit ini ditransfer ke dalam sel telur donor kemudian menggunakan anjing domestik sebagai ibu pengganti. Tiga anak dire wolf, Romulus, Remus, dan Khaleesi, berhasil dilahirkan.

Selain menghidupkan kembali spesies yang punah, Colossal Bioscience bermaksud menggunakan teknik mereka untuk melindungi spesies langka dari kepunahan. Rekayasa genetika dianggap sebagai kebutuhan moral untuk mengatasi kepunahan yang disebabkan oleh manusia, serta membantu spesies langka beradaptasi dengan perubahan iklim.

Namun demikian, apa yang dilakukan para ilmuwan ini tentu saja mendapat kritikan terkait dengan kegiatan praktik etis. Ada kekhawatiran tentang risiko yang dihadapi ibu pengganti, masalah kesehatan pada hewan hasil kloning, dan dampak ekologis yang tidak terduga.

Tidak ada komentar untuk "Direwolf: Menghidupkan Kembali Serigala Besar yang Sudah Punah"