indranila - Anggrek adalah salah satu kelompok tanaman berbunga yang paling beraneka ragam. Dalam klasifikasi tumbuhan anggrek masuk famili orchidaceae yang terdiri dari sekitar 28.000 hingga 35.000 spesies. Mewakili sekitar 10 persen dari semua spesies tanaman berbunga yang ada.
Penelitian DNA baru-baru ini menunjukkan bahwa anggrek, termasuk di antara famili tumbuhan berbunga paling purba. Hingga saat ini anggrek masih terus berevolusi menjadi spesies baru.
Morfologi dan Struktur Anggrek
Karakter Tubuh
Seperti semua monokotil, termasuk iris, lili, dan jahe, anggrek adalah tanaman berbunga yang berbiji tunggal dan biasanya tidak memiliki jaringan kayu. Sebagian besar anggrek adalah epifit, yang berarti mereka tumbuh pada tanaman lain seperti pohon tanpa menjadi parasit. Anggrek menempelkan diri melalui akar yang tebal dan menyerap kelembaban serta nutrisi dari air hujan yang menetes di batang pohon.
Karakter Bunga Anggrek
Di antara karakteristik anggrek yang paling khas adalah bunganya. Semua anggrek memiliki struktur reproduksi tunggal, yang disebut kolom atau gynostemium, yang dibentuk oleh perpaduan benang sari jantan dan betina. Kedua alat reproduksi ini pada bunga lain biasanya terpisah.
Bunga anggrek biasanya terdiri dari enam bagian: tiga "sepal" hijau yang membentuk lingkaran luar, diikuti oleh tiga "kelopak" berwarna. Di antara kelopak-kelopak bunga ini, ada satu kelopak bunga yang sering kali lebih besar dan memiliki struktur yang berbeda, yang dikenal sebagai labellum atau bibir, yang berfungsi sebagai tempat hinggap serangga penyerbuk.
Dimana Anggrek Ditemukan?
Anggrek dapat ditemukan di semua benua kecuali Antartika. Namun, sebagian besar spesies anggrek berasal dari daerah tropis, dan semakin dekat dengan khatulistiwa, jumlahnya semakin banyak.
Banyak spesies anggrek yang bersifat endemik, yang berarti hanya ditemukan di daerah yang sangat spesifik, seperti punggungan gunung tertentu, dan tidak ada di tempat lain. Keanekaragaman spesies anggrek yang paling kaya terdapat di hutan tropis lebat di khatulistiwa Amerika Selatan, Asia Tenggara, dan Papua Nugini. Spesies baru yang terus ditemukan, terkonsentrasi di daerah-daerah ini.
Anggrek adalah tanaman yang menyukai suhu hangat dan lembab. Itulah sebabnya tanaman ini banyak ditemukan di daerah tropis.
Di Kalimantan, misalnya, anggrek ditemukan sangat melimpah mulai dari hutan dataran rendah yang panas dekat permukaan laut hingga ketinggian hampir 1000 meter. Di sebagian besar daerah tropis, jumlah dan keanekaragamannya semakin meningkat secara dramatis pada ketinggian 1000 hingga 3000 mdpl di hutan pegunungan yang beriklim sedang. Pada ketinggian yang lebih dari itu, jumlah dan variasi anggrek berkurang, mencapai batasnya di daerah yang dingin dan bersalju.
Dalam hal ukuran, anggrek mempunyai beragam variasi. Beberapa spesies Vanili, genus anggrek yang merambat, di alam liar bisa tumbuh sepanjang hingga 30 meter. Anggrek terbesar di dunia adalah jenis Grammatophyllum speciosum; anggrek yang berasal dari Asia Tenggara ini ditemukan di sela-sela pohon-pohon besar. Satu tangkai bunganya dapat mencapai panjang 2 meter, dengan rumpun yang beratnya bisa mencapai lebih dari dua ton. Anggrek terkecil mungkin dari jenis Platystele jungermannioides, yang tingginya kurang dari 1 senti.
Cara Hidup Anggrek
Dengan jumlah anggrek yang besar dan tersebar luas tidak mengherankan jika anggrek menunjukkan keragaman yang luar biasa dalam hal cara tumbuh dan strategi bertahan hidup. Sebagian besar anggrek adalah epifit dan terestrial, dan ada juga bersifat litofit (tumbuh di bebatuan) atau, dalam kasus Habenaria repens, bersifat akuatik.
Epifit
Sekitar 70 persen dari anggrek adalah epifit, tanaman yang tumbuh pada tanaman lain. Anggrek epifit sebagian besar berasal dari daerah tropis dan subtropis, di mana panjang hari dan aspek cahaya matahari tidak terlalu bervariasi, sehingga iklim dan kisaran suhu umumnya stabil dan di atas titik beku.
Meskipun hampir semua bagian pohon dapat menjadi tuan rumah bagi anggrek epifit, kebanyakan anggrek lebih menyukai cabang bagian dalam dan dahan pohon yang besar dan dewasa, atau di bagian tengah yang biasanya lebih teduh.
Ada spesies pohon tertentu secara konsisten menjadi tempat tumbuhnya anggrek. Pohon berkulit kasar dengan retakan-retakan di permukaan kulitnya cenderung lebih lembab daripada pohon berkulit halus; jadi tempat cukup kondusif untuk tempat hidup anggrek. Namun, untuk beberapa epifit, kualitas kulit kayu tidak penting selama ada akumulasi humus, atau remah-remah organik.
Anggrek epifit memiliki batang sukulen yang menonjol yang disebut pseudobulb yang memungkinkannya bertahan di musim kemarau. Daunnya bisa berbentuk apa saja, bisa tipis atau tebal. Sistem akar anggrek epifit tidak seluas anggrek terestrial, namun sangat efisien dalam menyerap kelembapan dan nutrisi dengan cepat.
Anggrek epifit bukanlah parasit; mereka tidak mendapatkan nutrisi secara langsung dari inangnya. Namun ini tidak berarti bahwa anggrek tidak pernah merugikan pohon. Sering kali berat anggrek epifit, lumut, dan akumulasi sampah organik basah pada dahan pohon besar dapat menyebabkan pohon patah dan roboh.
Terrestrial
Seperti namanya, anggrek terestrial tumbuh di atas tanah, berakar pada humus. Contoh yang umum seperti kebanyakan Paphiopedilum, tumbuh di lapisan humus di atas bebatuan dan tanah liat. Alih-alih pseudobulb, banyak spesies terestrial seperti Nervilia dan Anoectochilus memiliki umbi, kormus atau akar yang berdaging tebal.
Umumnya anggrek terestrial ini memiliki daun yang tipis, sering kali dengan pola yang indah. Menariknya, dua spesies dari genus Rhizanthella yang berasal dari Australia tidak hanya tumbuh di dalam tanah, tetapi juga tumbuh sepenuhnya di bawah tanah; hanya bunganya saja yang muncul ke permukaan tanah agar mudah diserbuki oleh serangga.
Strategi Reproduksi Anggrek
Dalam usaha melipatgandakan keberhasilan reproduksinya, anggrek menunjukkan berbagai strategi penyerbukan unik dan luar biasa. Strategi ini seringkali melibatkan hubungan yang rumit dengan penyerbuk tertentu, memanfaatkan imbalan dan taktik menipu.
Metode Penipuan
Beberapa anggrek, seperti anggrek dalam genus Ophrys, meniru penampilan (mimikri) dan juga mengeluarkan bau feromon serangga betina (misalnya lebah). Serangga jantan tertarik pada "betina palsu" ini, mencoba untuk kawin dengan bunga dan secara tidak sengaja memindahkan serbuk sari dalam prosesnya.
Metode Memberi Hadiah
Banyak anggrek yang menghasilkan nektar, yang menarik berbagai penyerbuk seperti lebah dan kupu-kupu. Metode ini umum dan efektif dilakukan oleh spesies yang mengandalkan serangga untuk pemindahan serbuk sarinya.
Beberapa genus, seperti Disperis dan Corycium, menghasilkan minyak yang secara khusus dicari oleh lebah pengumpul minyak, menciptakan hubungan mutualistik di mana tanaman dan penyerbuk mendapatkan keuntungan.
Metode Spesialisasi
Beberapa anggrek memiliki struktur bunga yang telah berevolusi yang hanya dapat diakses oleh penyerbuk tertentu. Sebagai contoh, Angraecum sesquipedale memiliki taji panjang yang hanya dapat dijangkau oleh ngengat dengan belalai panjang. Ini mencerminkan hubungan ko-evolusi antar spesies seperti yang diprediksi oleh Charles Darwin.
Metode Abiotik
Beberapa spesies mengandalkan angin atau hujan untuk menyebarkan serbuk sari mereka. Sebagai contoh, Acampe rigida dikenal memanfaatkan hujan untuk proses penyerbukannya. ini menunjukkan bagaimana faktor lingkungan dapat memfasilitasi reproduksi tanpa keterlibatan serangga.
Penutup
Anggrek adalah tanaman berbunga yang dikenal karena keindahan dan keunikan bunganya. Secara keseluruhan, anggrek menampilkan keragaman yang luar biasa dalam hal morfologi, ekologi, dan distribusi, menjadikannya salah satu kelompok tanaman berbunga yang paling menarik.
Anggrek memiliki berbagai bentuk, warna, dan ukuran, yang membuatnya sangat populer sebagai tanaman hias. Mereka dapat ditemukan di hampir semua habitat, dari hutan tropis hingga daerah pegunungan. Anggrek juga memiliki adaptasi khusus, seperti akar udara dan simbiosis dengan jamur, yang membantu mereka bertahan hidup di lingkungan yang beragam. Keindahan dan keragaman anggrek menjadikannya favorit di kalangan pecinta tanaman dan kolektor.
Komentar
Posting Komentar